Pesta Unggun Api

Demi memeriahkan libur perawan-perawan
dari negara atas angin
dia menyediakan satu pesta unggun api
di pantai Nusa
Se elok saja azan magrib usai
Api pun di marakkan.

Tepian unggun pembakaran
Jantan melayu itu memetik gitar tua nya
Setelah 3 tin air buih di tegok
kerongkongnya nyaring lancar beteriak
menyanyikan lagu “Tanya sama itu Hud-hud”.

Pintu yang mana kah?
Jalan yang mana kah?
Akan dia pilih

Atau nantinya dia tidak ketemu
dengan jalan dan pintu

Malam semakin larut
Api semakin galak dan marak

Dengan tongkat iman paling kerdil
Aku menguis-guis percikan
bara-bara api itu
Aku tidak mahu jadi kelkatu alpa
yang tidak betemu jalan dan pintu
teruja dengan cahaya percikan
bunga-bunga api
membakar diri.